WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerang Jaksa Agung Jeff Sessions. Trump menyebut Sessions lemah dalam mengejar kebocoran intelijen, dan melacak skandal surat elektronik mantan kandidat Presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
Washington Post memberitakan, Presiden Trump dan penasihatnya bahkan telah membahas opsi pencopotan Sessions, meski tokoh itu pernah menjadi sekutu terdekat bagi Trump.
"Jaksa Agung Jeff Sessions telah mengambil posisi sangat lemah dalam kejahatan yang dilakukan Hillary Clinton terkait penggunaan email pribadi, serta kebocoran intelijen."
Demikian bunyi pernyataan Trump yang diunggah melalui akun Twitter-nya, yang dikutip AFP, Selasa (25/7/2017
Diduga, menyusul tekanan yang kian meningkat atas penyelidikan yang dipimpin oleh mantan Direktur FBI Robert Mueller, Trump hendak menghidupkan kembali kontroversi di masa kampanye.
Seperti yang telah diberitakan, Hillary Clinton terlibat tuduhan penggunaan email pribadi untuk menjalankan tugasnya sebagai Menteri Luar Negeri.
Selama kampanye tersebut, mantan direktur FBI James Comey, -yang kemudian dipecat Trump atas penyelidikan Rusia, menolak untuk merekomendasikan agar Hillary diadili.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar